
Tahap 1. Pembuatan rangka
Struktur rangka adalah susunan rangka batang yang berperan untuk menahan beban atap. Struktur ini sekaligus juga berguna untuk memberikan bentuk pada atap bangunan. Volume rangka yang dibuat dapat dihitung dari total bahan dikalikan dengan dimensi material yang digunakan. Satuannya adalah M3.
Tahap 2. Pembuatan Gording
Pemasangan gording dilakukan di atas rangka dan biasanya tegak lurus dengan struktur ini. Gording ini harus dipasang tepat di atas titik buhul rangka. Anda harus membuatnya dengan tepat agar gording dapat berfungsi optimal.
Tahap 3. Pembuatan Jurai
Jurai dalam berupa balok kayu yang diletakkan miring ke dalam. Fungsinya sebagai pertemuan dan tumpuan balok gording. Sedangkan jurai luar merupakan sambungan yang menonjol ke arah luar. Pada bagian jurai ini biasanya dipasang genteng khusus yang disebut nok. Pemasangan jurai harus dilakukan dengan benar agar tidak rentan mengalami kebocoran. Sebab jurai merupakan bagian atap yang paling rawan bocor.
Tahap 4. Pemasangan rangka
Pemasangan rangka dilakukan pada tempat yang sebelumnya telah ditentukan. Proses ini tidak membutuhkan material tambahan. rangka dipasang setelah selesai dibuat. Dalam anggaran pembangunan, biaya pemasangan rangka ini biasanya diambil sebesar 50 persen dari total pembuatan rangka. Hal yang sama juga berlaku untuk pemasangan gording, jurai, dan balok nok. Adapun satuan volumenya adalah m3.
Tahap 5. Pemasangan Usuk
Usuk berguna untuk menerima beban yang berasal dari penutup atap dan reng, kemudian meneruskan beban tersebut ke gording. Pada umumnya, usuk dibuat dari kayu yang mempunyai diameter 5 cm atau 7 cm serta memiliki panjang maksimal 4 meter. Antara usuk yang satu dengan usuk lain dapat dipasang pada jarak sekitar 30-50 cm. Arah pemasangannya tegak lurus dengan gording. Lantas usuk dihubungkan dengan gording menggunakan paku. Untuk menghindari pecahnya kayu tadi, pemasangan usuk juga bisa diawali dengan pengeboran terlebih dahulu.
Tahap 6. Pemasangan Aluminium
Tahap ini bersifat opsional yang artinya boleh dilakukan atau dilewati. Pemasangan papan aluminium di sini berfungsi untuk mengurangi panas dari sinar matahari, menghindari terjadinya tampias, rembesan, atau bocor ketika hujan turun. Papan aluminium ini dipasang di antara letak pemasangan usuk dan reng. Jadi pasanglah usuk terlebih dulu, lalu pasang papan ini, dan dilanjutkan dengan pemasangan reng. Kami rekomendasikan pakailah papan aluminium karena mempunyai sifat dan karakteristik yang lebih bagus daripada papan seng. Papan aluminium juga tidak mudah berkarat.
Tahap 7. Pemasangan Reng
Fungsi reng adalah tumpuan penutup atap dan meneruskan beban yang diterimanya ke usuk atau kaso. Kayu yang biasa digunakan sebagai reng untuk genteng tanah liat memiliki ukuran 2/3 cm sampai 3/5 cm dengan panjang mencapai 3 m. Pada pemasangan genteng tanah liat, reng wajib dipasang. Pemasangan reng dikerjakan dengan arah yang tegak lurus terhadap arah pemasangan usuk alias bersilangan. Untuk jaraknya sendiri dapat menyesuaikan dengan panjang genteng. Penghitungan jumlah kebutuhan reng ini sama seperti cara menghitung usuk dengan satuan m2 ya.
Tahap 8. Pembuatan Balok Nok
Balok nok dikenal pula dengan sebutan bubungan. Ini merupakan bagian atap yang mengikat rangka yang satu dengan lainnya. Posisi balok nok terletak memanjang sesuai dengan panjang rangka atap yang hendak dibangun. Sama seperti pada proses pembuatan gording dan jurai, pekerjaan pembuatan balok nok dan pemasangannya harus dilakukan setepat mungkin. Balok nok ini biasanya memiliki ukuran 8/12, 6/12, dan lain-lain. Anda dapat membuatnya sesuai dengan desain atap yang hendak dibangun. Buatlah balok nok yang kokoh agar atap tidak mudah rusak atau bocor.
Papan suri adalah papan yang terletak di atas balok nok. Papan ini mempunyai fungsi untuk menahan kerpus. Standar ukuran yang biasa digunakan untuk membuat papan kursi adalah 2/20. Bisa pula lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemasangan papan suri dilakukan tegak di atas balok nok dan lokasinya berada di atas jurai luar. Papan ini akan memegang adukan perekat (seman dan pasir) yang dipakai untuk memasang genteng nok yang menutup pertemuan atap dari kedua sisi.
Tahap 9. Pemasangan Genteng
Genteng tanah menjadi elemen yang paling luar dari struktur atap bangunan. Genteng tanah liat ini menjadi material penutup atap yang paling favorit masyarakat Indonesia karena memiliki karakteristik yang sesuai dengan negara kita. Genteng tanah liat dipasang tiap baris yang dimulai dari bagian tengah bangunan menuju ke bagian pinggir. Pastikan pemasangan genteng ini dilakukan dengan susunan yang serapi mungkin. Disarankan mengaplikasikan cat waterproof ke permukaan genteng ini untuk mencegah terjadinya rembesan air dan kebocoran.
Tinggalkan Balasan